Hamil merupakan suatu hal yang begitu
ditunggu-tunggu oleh pasangan suami istri, namun dibalik itu terdapat beberapa
bahaya yang sering dialami saat hamil. Spesialis Kebidanan dan Kandungan RS
Wahidin Sudirohusodo, Dr Isharyah Sunarno Sp OG (K) menuturkan ada 10 bahaya
kehamilan yang patut di waspadai yaitu :
1. Penurunan
Gerakan Janin Jika Anda merasa bahwa bayi Anda tidak lagi bergerak atau
gerakannya tak lagi seperti biasanya, berhentilah melakukan aktivitas dan
luangkan waktu sebentar untuk memperhatikan apa yang terjadi pada janin Anda.
Ada besar kemungkinan janin Anda terhenti pertumbuhannya karena kurangnya
asupan nutrisi akibat peredaran darah ke plasenta terhambat. Ini sering terjadi
apabila si ibu mengalami gejala anemia pada awal kehamilan trimester pertama.
Perlu diingat bahwa masalah berhentinya pertumbuhan janin Anda akan menyebabkan
denyut jantungnya terhenti dan ia akhirnya mati di dalam rahim. Tindakan
selanjutnya jika kondisi ini terjadi adalah operasi pengangkatan rahim atau
kuratase. Ini cukup berisiko pada kondisi kesuburan Anda di masa yang akan
datang.
2. Pusing
Berkepanjangan Jangan anggap sepele pusing saat Anda masih dalam keadaan hamil.
Kondisi ini bisa saja menjadi pertanda adanya hal-hal buruk yang mengancam
kesehatan Anda dan pertumbuhan janin. Pusing bisa menjadi indikasi anemia atau
keracunan. Dua kondisi yang cukup berisiko bagi Anda. Jika kondisi pusing
terjadi secara persisten atau terus menerus, beristirahatlah dengan cukup.
Pastikan Anda memperoleh nutrisi dan asupan makanan seperti yang dianjurkan
oleh dokter, serta perbanyaklah minum air putih dan hindari bekerja terlalu
berat pada usia kehamilan trimester kedua dan ketiga.
3. Suhu
Tubuh Tinggi Demam bisa menyerang siapa saja, termasuk ibu hamil. Akan tetapi
jika demam yang Anda alami menyebabkan naiknya suhu tubuh secara drastis, hal
ini bisa saja menjadi salah satu tanda bahaya kehamilan. Seperti diketahui
bahwa ketika suhu tubuh terlalu panas, tubuh Anda akan mengalirkan sebagian
besar darah yang sebelumnya mengalir ke rahim, akan dialihkan ke lapisan bawah
kulit untuk meredam panas tersebut sehingga hal ini cukup berisiko bagi
pertumbuhan janin. Jika Anda mengalami gejala panas tubuh yang terlalu tinggi,
segera hubungi tenaga kesehatan di sekitar Anda untuk mendapatkan penanganan
secepat mungkin. Hal ini penting karena dapat membantu mencegah janin Anda
mengalami masalah serius.
4. Jantung
Berdebar Kencang Jika jantung Anda berdebar kencang dan tidak seperti biasanya
saat Anda melakukan suatu aktivitas disertai dengan kucuran keringat yang deras
serta kesulitan bernafas, segeralah ambil tindakan. Berhentilah melakukan
aktivitas, perbanyak minum, dan ambilah posisi istirahat. Jantung berdebar
kencang bisa menjadi pertanda Anda mengalami dehidrasi, anemia berat, penyakit
tiroid atau masalah jantung. Semua kemungkinan ini cukup berisiko bagi
kehamilan Anda. Oleh karena itu, laporkan tanda bahaya kehamilan ini pada bidan
atau dokter Anda untuk dapat ditangani secara lebih serius olehnya.
5. Pembengkakan
di betis Anda Selama kehamilan trimester ketiga, masalah kaki bengkak adalah
masalah yang wajar dialami oleh ibu hamil. Hanya saja jika pembengkakan terjadi
pula di tangan, betis, dan bagian tubuh lain, ini bisa menjadi salah satu tanda
bahaya kehamilan. Anda bisa saja mengalami trombosis vena (DVT), suatu kondisi
yang berpotensi mengancam jiwa Anda disebabkan oleh gumpalan darah yang terjadi
pada organ-organ yang membengkak. DVT biasanya mempengaruhi pembuluh darah vena
di kaki bagian bawah dan paha. Ia terjadi pada satu sisi tubuh dan menyebabkan
Anda mengalami kemerahan pada kulit sehingga terasa hangat saat disentuh. Jika
Anda terserang DVT tanda-tanda seperti nyeri dada, kesulitan bernapas, pingsan,
atau kondisi serius lainnya juga dapat terjadi. Pembengkakan juga bisa menjadi
indikasi tekanan darah tinggi dan pre eklamsia. Dua kondisi yang membutuhkan
penanganan serius jika terjadi selama kehamilan.
6. Perdarahan
Beberapa wanita menemukan bercak darah pada celana dalamnya selama kehamilan
mereka, dan kondisi ini selalu menjadi perhatian serius. Pada awal kehamilan,
pendarahan ini bisa menandakan keguguran, sedangkan pada trimester kedua dan
ketiga, perdarahan berhubungan dengan persalinan prematur dan komplikasi
plasenta, seperti plasenta previa atau abrupsio plasenta. Semua kondisi ini
membutuhkan perhatian medis dengan segera.
7. Penglihatan
Kabur Penglihatan kabur umum terjadi pada mereka yang mengalami tekanan darah
rendah terutama selama 6 bulan pertama kehamilan. Kondisi tekanan darah rendah
sendiri jika dikombinasikan dengan dehidrasi dan olahraga mungkin akan
menimbulkan masalah bagi Anda. Penglihatan kabur juga bisa merupakan tanda
preeklamsia. Kondisi yang berbahaya untuk bayi Anda, mengingat preeklampsia
berat dapat membatasi aliran darah ke plasenta sehingga nutrisi bagi bayi Anda
tidak akan tercukupi meski Anda telah makan-makanan yang bergizi.
8. Pingsan
Pingsan saat hamil tidak boleh dianggap enteng. Ini bisa menjadi sinyal
terjadinya masalah serius seperti masalah peredaran darah atau masalah jantung.
Pingsan dapat terjadi akibat otak Anda tidak mendapatkan cukup oksigen untuk
metabolismenya, hal ini berarti bayi Anda pun akan mengalami hal yang sama.
9. Nyeri
Berulang di Perut atau Dada Jika Anda mengalami nyeri berulang pada sekitar
area perut dan dada dengan rasa yang sangat menyakitkan, bisa jadi Anda
mengalami placental abruption. Kondisi yang menurut American College of
Obstetricians dan Gynecologists dapat menyebabkan terhentinya pertumbuhan janin
Anda. Nyeri berulang di perut dan dada sebagai tanda placental abruption mirip
dengan rasa yang terjadi ketika Anda mengalami menstruasi. Kram, rasa sakit
yang tajam, serta dada yang sesak adalah masalah serius yang perlu mendapat
penanganan ekstra dari dokter kehamilan Anda.
10. Keluar
Cairan Deras dari Kemaluan Jika celana Anda terus-menerus basah atau jika Anda
merasa ada cairan yang keluar deras dari kemaluan Anda, itu bisa berarti
ketuban janin pecah sebelum waktunya. Selain sebagai tanda semakin dekatnya
proses persalinan, hal ini juga bisa menjadi salah satu tanda bahaya kehamilan
terutama jika usia kehamilan Anda masih dalam trimester pertama atau kedua.